Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didik Remaja yang Terpapar Paham NII, Ridwan Kamil Ingatkan Pentingnya Merawat Kebangsaan dan Kemanusiaan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kepada para remaja yang terpapar paham radikal untuk melihat persamaan bukan perbedaan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Bisnis-Wisnu Wage
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, GARUT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons cepat kabar terkait adanya sejumlah remaja di Garut, Jawa Barat yang terpapar paham radikal Negara Islam Indonesia (NII).

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Garut, Emil sapaan akrabnya itu menyempatkan waktu untuk bertemu para remaja tersebut.

Dalam sesi diskusi kelas yang dilakukan itu, Emil mengingatkan kepada puluhan remaja tersebut untuk memperluas wawasan kebangsaan dan pentingnya menjaga persatuan.

Menurutnya, dalam kehidupan bernegara pasti ada perbedaan. Namun demikian, hal itu harus disikapi secara bijaksana dalam bingkai kebhinekaan.

"Jangan dilihat perbedaannya pasti ada, tapi dilihat persamaannya. Kalau kita tidak bisa berkawan dalam keimanan, kita bisa berkawan dalam kebangsaan atau kalau kedua-duanya tidak ada kita bisa berkawan dalam kemanusiaan," terang Emil seperti dalam video yang diunggah di akun Twitternya, Minggu (12/12/2021).

Sementara itu dikutip dari laman jabarprov,go.id, diketahui ada sebanyak 20 remaja di Garut yang terpapar paham radikal.

Para remaja tersebut terpapar paham NII lantaran sejumlah faktor seperti pengetahuan agama minim, pendidikan, hingga persoalan ekonomi.

Emil mengatakan paham NII nyata adanya dan berbahaya bila banyak remaja yang terpapar.

"Itu nyata, oleh karena itu saya turun langsung jadi guru untuk mengembalikan mereka ke dalam paham ideologi pancasila yang kuat," tuturnya.

Menurutnya, ideologi pancasila apabila diganggu oleh perang pemikiran sayap kiri, khilafah, komunis maupun paham menyimpang lainnya harus dilawan dengan pemberian pemahaman pancasila mendalam secara bertahap.

"Jadi kalau diganggu perang pemikiran sayap kiri, khilafah atau komunis misalnya maka harus kita lawan," ujarnya.

Oleh karenanya, ia ingin respons yang cepat mengembalikan ideologi pancasila kepada warga yang terpapar. Dan diharapkan, setelah diberikan pemahaman, mereka akan menjadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila.

"Jangan sampai kita hanya jadi 'pemadam kebakaran', yang saat ada kejadian baru kita merespons, tapi kita menyemaikan bibit-bibit supaya mereka jadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper