Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM di Kota Cirebon Didorong Melek Digital

UMKM punya peran penting bagi perekonomian Indonesia, lantaran memberikan sumbangan signifikan, terutama dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melek digital dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bangkit dari keterpurukan gara-gara pandemi Covid-19.

Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan pandemi Covid-19 lebih dari satu tahun terbukti mengubah perilaku konsumen. Adanya pembatasan, kegiatan konsumen menjadi lebih aktif membeli di pasar-pasar digital.

Untuk itu, Eti berharap UMKM di Kota Cirebon mampu beralih ke pasar digital. Sehingga bangsa pasar lebih luas tanpa mengenal batas ruang dan waktu.

“Pelaku UMKM Juga perlu berinovasi dengan memproduksi barang maupun jasa sesuai kebutuhan pasar. Peran lembaga seperti Bank Indonesia, harus dimanfaatkan sebagai media promosi," kata Eti di Kota Cirebon, Jumat (5/11/2021).

Eti meminta, kepada masyarakat untuk mulai membiasakan menggunakan produk-produk lokal, mencintai produk lokal serta turut serta menyebarkan gaung produk-produk UMKM di wilayah Ciayumajakuning.

”Mari sukseskan gerakan bangga buatan Indonesia dengan membeli dan menggunakan produk-produk UMKM,” katanya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon Bakti Artanta mengatakan UMKM yang saat ini mulai menggeliat, memiliki peran penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah masa pagebluk pandemi Covid-19.

Dukungan untuk transformasi digitalisasi dilakukan agar meningkatkan usaha rakyat tersebut.

Bagi Bank Indonesia, UMKM punya peran penting bagi perekonomian Indonesia, lantaran memberikan sumbangan signifikan, terutama dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.

UMKM pun dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi, sehingga mampu menopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.

Bakti Artanta menyebutkan, pengembangan UMKM masih dihadapkan berbagai kendala, salah satunya dari sisi akses keuangan. Penyebab hal itu karena keterbatasan kemampuan UMKM untuk menghasilkan laporan keuangan yang menjadi alat utama lembaga keuangan menilai kelayakan kredit.

"Kami sebagai bank sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik melalui kebijakan pengembangan UMKM dalam meningkatkan akses keuangan. Pengembangan UMKM oleh BI punya tujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan manajerial SDM serta inovasi dari UMKM,"kata Bakti.

Bakti mengatakan, saat ini ada 80 pelaku UMKM di wilayah Ciayumajakuning yang menjadi mitra serta binaan langsung Bank Indonesia Cirebon.

Dari puluhan usaha rakyat tersebut, sebagian besar bergerak di bidang kriya, batik, dan olahan makanan.

Dalam upaya meningkatkan UMKM naik kelas, salah satunya dilakukan dengan cara korporatisasi di mana UMKM yang bergerak secara individu, digabungkan ke dalam suatu kelembagaan sehingga bisa memiliki daya saing dan memenuhi permintaaan pasar.

"UMKM yang bergerak secara individu ini sering kewalahan mendapatkan pesanan, kalau bisa disatukan menjadi kesatuan, menjadi kuat. Permintaaan sebanyak apapun, pasti sanggup dipenuhi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper