Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disparbud Jabar Wanti-wanti Pengelola Objek Wisata Soal Tarif Parkir

Sebelumnya,, di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pengunjung mengeluhkan harga parkir bus yang mencapai Rp150.000 di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Afrika, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/10/2021).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik (kanan) mendampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik (kanan) mendampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengingatkan pengelola objek wisata untuk menerapkan tarif parkir secara proporsional.

Permintaan ini terkait dilaporkannya penerapan tarif parkir di luar batas kewajaran pada wisatawan.

Sebelumnya,, di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pengunjung mengeluhkan harga parkir bus yang mencapai Rp150.000 di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Afrika, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/10/2021).

Video itu diunggah sejumlah akun Instagram di antaranya @andreli48 dan @Infobandung. "Masih ada beberapa parkiran di kawasan farmhouse Lembang dengan tarif Rp150.000,”

Dedi Taufik sendiri mengatakan parkir yang mahal akan memberikan kesan negatif kepada para wisatawan. Imbasnya, jumlah kunjungan pun menurun dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

"Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini akan merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19," katanya, Selasa (12/10/2021).

Menurutnya hal tersebut banyak terjadi di daerah tujuan wisata di Jabar. Pihaknya bahkan menemukan tarif parkir kendaraan sebesar Rp150.000 di salah satu objek wisata yang dikelola bersama dengan warga setempat di wilayah Jabar Selatan.

"Ketika itu kita panggil pengelola, aparat keamanan desa, masyarakat, karang taruna. Kita tekankan kalau mau jualan di tempat wisata tidak boleh sampai mahal-mahal apalagi sampai malak, kita berikan teguran," katanya.

Dedi pun mengimbau agar para pengelola objek wisata dan warga bisa bersinergi dan saling mendukung roda ekonomi terus berjalan di sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper