Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-hati, 11 Kecamatan di Purwakarta Rawan Pergerakan Tanah

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mulai mewaspadai potensi bencana alam seiring mulai meningkatnya intensitas hujan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mulai mewaspadai potensi bencana alam seiring mulai meningkatnya intensitas hujan.

Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana DPKPB Kabupaten Purwakarta Lalan Suherlan menuturkan salah satu bencana alam yang diantisipasi saat pergantian musim seperti ini, yakni pergerakan tanah (longsor).

“Di kita, ada beberapa desa di 11 dari 17 kecamatan yang ada itu merupakan daerah rawan longsor,” ujar Lalan, Senin (20/9/2021).

Lalan menjelaskan, pihaknya telah melakukan serangkaian kajian. Hasilnya, mayoritas wilayah di Purwakarta memang rawan pergerakan tanah. Dari hasil kajian dinas tersebut, diketahui kecamatan yang mempunyai risiko paling tinggi itu masing-masing Kecamatan Sukatani, Darangdan, Pondoksalam, Pasawahan, Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, Tegalwaru, Sukasari, Jatiluhur dan Maniis.

Secara geografis, kata dia, memang kecamatan-kecamatan tersebut memiliki permukaan tanah yang berbukit. Sehingga, tanahnya berpotensi menjadi medan luncur saat diguyur hujan.

“Salah satu wilayah yang terancam longsor saat musim penghujan, adalah jalur menuju objek wisata Paranggombong di Kecamatan Sukasari. Untuk kecamatan lainnya, resiko pergerakan tanah termasuk dalam kategori sedang dan rendah,” kata dia.

Atas dasar itu, memasuki musim penghujan 2021 ini pihaknya terus memantau jika terjadi adanya kasus pergerakan tanah. Untuk saat ini memang belum ada laporan. Apalagi, curah hujan yang turun di wilayah Purwakarta pada bulan ini masih terbilang rendah, meskipun intensitasnya cukup sedang.

Sehingga, lanjut dia, hujan saat ini belum menimbulkan dampak pergerakan tanah secara signifikan. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya terus waspada. Terutama, warga di wilayah yang punya resiko paling tinggi.

Tak hanya pergerakan tanah, dia menambahkan, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang saat musim penghujan. Lantaran, kasus pohon tumbang sering terjadi ketika curah hujan yang turun cukup tinggi. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper