Bisnis.com, CIREBON - Dewan Pengurus Cabang Serikat Pekerja PT Pegadaian (Persero) Cirebon melakukan aksi penolakan terhadap wacana holding ultra mikro. Aksi tersebut dilakukan di Alun-alun Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Jumat (19/2/2021).
Pantauan Bisnis.com, dalam aksinya tersebut sejumlah anggota serikat pekerja itu tidak melakukan aksi unjuk rasa, melainkan membagikan nasi bungkus kepada masyarakat tidak mampu sekitar alun-alun.
Tidak hanya itu, para pekerja itu pun menyematkan pita hitam di bagian lengan kiri sebagai simbolis penolakan wacana tersebut.
"Aksi ini serentak dilakukan di seluruh cabang Pegadaian yang ada di wilayah Cirebon," kata Deny Heryanto, perwakilan dari Serikat Pekerja PT Pegadaian (persero) di sela aksi.
Deny mengatakan, penggunaan pita hitam tersebut merupakan instruksi langsung dari Pengurus Pusat Serikat Pekerja PT Pegadaian, karena ada upaya mencapur tangan Pegadaian.
Ia menambahkan, kondisi Pegadaian masih baik dan mampu bisa berdiri tanpa harus adanya campur tangan atau digabungkan dengan sejumlah BUMN lainnya.
"Kami cinta kepada institusi ini," katanya.
Rencana pemerintah membentuk holding ultra mikro mendapat penolakan dari para serikat pekerja PT Pegadaian (Persero). Hal tersebut disampaikan lewat surat terbuka kepada pihak manajemen.
Seperti diketahui, holding ultra mikro merupakan usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lewat akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Pegadaian yang berdiri sejak 1901 merupakan satu-satunya BUMN yang masih bertahan dan concern memerangi praktek ijon, renternir dan lintah darat.
Selain itu, Pegadaian pun melayani pinjaman terendah yang dilayani mulai Rp50.000, dengan nasabah yang sebagian besar berprofesi ibu rumah tangga sebanyak 43 persen. (K45)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel