Bisnis.com, BANDUNG — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sempat mencuat dalam kasus suap perizinan proyek Meikarta. Mantan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin pernah mengaku ditelpon oleh Tjahjo Kumolo dan diminta “membantu” proyek Meikarta. Lantas apakah Tjahjo Kumolo akan dihadirkan di persidangan?
I Wayan Riana, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mengaku memang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacakannya, nama Tjahjo tidak terkait dengan pembuktian. Hanya saja Tjahjo pernah menghubungi Neneng Hasanah Yasin terkait proyek Meikarta.
"Dari BAP (berita acara pemeriksaan) yang kita baca, tidak terkait dengan pembuktian. Artinya hanya ditelepon oleh Bu Neneng, itu saja," kata Wayan usai persidangan, di Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (27/3).
Dalam persidangan nama Tjahjo pernah muncul saat mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Sumarsono alias Soni bersaksi di persidangan. Soni menjelaskan alur komunikasi antara Tjahjo dan Neneng Hasanah Yasin berawal saat dirinya mengundang Bupati Neneng ke kantor Kemendagri untuk menanyakan perihal proses perizinan Meikarta
Lalu, saat bersama Neneng Hasanah Yasin, Soni mendapat telepon dari Tjahjo. Singkat cerita kemudian Tjahjo meminta Soni menyerahkan ponselnya ke Neneng Hasanah Yasin untuk berbicara.
Dalam pembicaraan di telepon tersebut Tjahjo disebut mengungkapkan kalimat 'tolong dibantu' kepada Neneng Hasanah Yasin.
Saat hadir di persidangan lalu, Soni pun sempat dicecar oleh jaksa KPK terkait komunikasi Tjahjo dengan Neneng Hasanah Yasin. Dan menurut Wayan, keterangan Soni dalam persidangan sudah mewakili Tjahjo.
"Sudah terbukti di Soni. Terakomodir di keterangan Soni," kata Wayan.
Ia menyebut dalam kesaksiannya, Soni sudah menjelaskan runut cerita dibalik komunikasi antara Tjahjo dan Neneng Hasanah Yasin melalui ponsel dirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
