Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan kembali menata Pedagang Kaki Lima (PKL) mingguan di kawasan Monumen Perjuangan (Monju). Penataan untuk memberikan akses lalu lintas agar Jalan Singa Perbangsa dan sekitarnya tetap bida digunakan pengguna jalan.

Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Satgasus PKL Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, penataan pedagang non formal di kawasan bersejarah itu disebabkan tenda-tenda hasil penataan tahun 2014 sudah usang dan harus segerq diganti. Selain itu, PKL ditata agar laik menjadi destinasi wisata belanja.

“Saya usul tendanya jadi komunal misalkan per 10 meter untuk beberapa PKL. Mudah-mudahan jadi lebih tahan lama. Saya pun minta ada zona tertentu khusus kuliner untuk menghidupkan kawasan Monumen yang di dalamnya ada museum dan lain-lain,” ungkap Yana.

Pada intinya, lanjut Yana, Pemkot Bandung memiliki niat untuk berikan kesempatan dengan membuat konsep agar kawasan itu jadi destinasi wisata. Yana mencontohkan penataan PKL di kawasan Candi Borobudur. Di sana tata letak pedagang seperti dibuatkan alur agar pengunjung dapat melewati hampir setiap pedagang.

“Berikan kesempatan Pemkot Bandung untuk survei dan membuat konsep. Terpenting hari ini ada kesepahaman bersama,” sambungnya.

Yana menyebutkan, jumlah PKL yang akan dikelola adalah sekitar 4.000 pedagang tidak jauh berbeda saat penataan tahun 2014 lalu. Selebihnya akan ditertibkan.

“Maunya lebih bergeser ke dalam, ke arah utara sehingga di ujung jalan dekat Surapati jadi kosong. Termasuk penataan untuk parkir. Karena kami semangatnya penataan kawasan bukan hanya sekedar penataan PKL saja,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Konsumen Sunday Market Monumen Perjuangan, Jujun Junaedi mengaku, bersyukur diajak duduk bersama dalam perencanaan penataan PKL Monju. Bahkan pihaknya menyambut gembira adanya niat baik dari Pemkot Bandung yang diinisiasi Satgasus PKL..

“Alhamdulillah kami berterima kasih kepada pemerintah yang peduli terhadap masyarakat kecil,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun hanya seminggu sekali berjualan di kawasan Monju akan tetapi sangat menjanjikan. Dia mencontohkan ada salah satu pedagang yang omzetnya selama enam hari di Pasar Kosambi tidak lebih besar daripada ketika sehari berjualan di kawasan tersebut.

“Harapannya diakomodasi, pedagang harus mendapatkan perlakuan yang adil dan sama dengan orang lain. Sangat berharap pemerintah betul-betul dapat merealisasikan janji-janjinya,” katanya seraya menyebut omzet total PKL di Monju bisa mencapai lebih dari Rp1 milyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper