Bisnis.com,BANDUNG—Alasan penamaan kawasan segitiga emas Patimban-Kertajati-Cirebon dengan singkatan Rebana oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil ternyata penuh nuansa kebingungan.
Ridwan Kamil mengatakan nama tersebut dipakai pihaknya namun belum bisa dipakai secara resmi. Menurutnya Rebana merupakan singkatan dari Cirebon-Patimban-Kertajati. “Belum, [nama] belum secara resmi masih dicari,” katanya di Bandung, Selasa (19/2).
Menurutnya Rebana memiliki arti tersebut karena jika kata Re-merujuk Cirebon, Ban-pada Patimban dan A untuk Kertajati, meski terdengar agak janggal. “Kan Kertajati ada huruf A nya, kalau Rebani tidak punya arti,” ujarnya disambut tawa awak media.
Dia mengilustrasikan rebana adalah alat music yang ditabuh dimana artinya nama ini sengaja dipakai agar ramai. “Itu teh, apa ya ditabuh, ributnya,” ujarnya kebingungan.
Dirinya mengaku nama itu diusulkan Bappeda Jabar dalam rapat pimpinan pekan lalu dari sekian nama yang ada. “Saya menyukai [Rebana] tapi kalau harus dirapatkan welcome-welcome aja. Cuma [kawasan segitiga emas] harus dinamai, kalau Rebani euweuh artina,”paparnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menjadikan kawasan Patimban, Subang dan Kertajati, Majalengka serta Cirebon sebagai wilayah segitiga emas perekonomian.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kawasan segitiga emas dengan nama ‘Rebana’ tersebut akan dipersiapkan dengan matang dalam revisi rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Jawa Barat 2019-2029 yang tengah dibahas. “Kita akan segera merilis program segitiga rebana Cirebon, Patimban, Kertajati,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (11/2).
Kawasan ini dalam RTRW akan dirancang paling maju dibanding kawasan lain di Jawa Barat. Kawasan ini juga akan mengakomodir mulai relokasinya industri-industri padat karya yang bertebaran di sejumlah daerah terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. “Kita sudah bicara dengan Apindo,” ujarnya.
Jadi sudah paham arti penamaan Rebana?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
