Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah mendorong percepatan pembangunan industri bahan baku baterai lithium yang akan mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Langkah strategis ini diwujudkan dengan pendirian pabrik baterai kendaraan listrik.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga telah meresmikan pembangunan pabrik yang memproduksi baterai kendaraan listrik PT QMB New Energy Materials di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

"Ini adalah industri new battery, new energy material, yang menghasilkan high purity nickel cobalts compounds for rechargeable batteries," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Sabtu (12/1/2019).

Dia meyakini, melalui proyek smelter berbasis teknologi hydrometalurgi tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik. Selain itu juga membuat struktur sektor otomotif di dalam negeri semakin kuat.

Dalam peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, pada 2025 pemerintah menargetkan 20% dari total produksi kendaraan di Indonesia adalah yang berbasis elektrik. Artinya, ketika produksi mencapai 2 juta unit per tahun maka sebanyak 400.000 adalah kendaraan listrik.

Guna merealisasikan sasaran itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk senantiasa mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para pelaku industri di dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan kemandirian dan kebanggaan nasional.

"Maka itu, kami akan kawal dan akselerasi pembangunan industri ini bisa selesai atau beroperasi pada 16 bulan ke depan," imbuhnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, produksi PT QMB New Energy Materials juga akan menyasar ke pasar ekspor.

PT QMB New Energy Materials adalah perusahaan patungan antara Tiongkok, Indonesia dan Jepang yang terdiri dari GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP, dan Hanwa. Pabrik ini akan dikembangkan dengan lahan seluas 120 hektare.

Total investasi yang ditanamkan sebesar USD$700 juta dan akan menghasilkan devisa senilai US$800 juta per tahun. Dari pabrik ini juga bakal menciptakan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 2.000 orang.

PT QMB New Energy Materials memiliki kapasitas konstruksi nikel sebesar 50.000 ton dan kobalt 4000 ton, yang akan memproduksi di antaranya 50.000 ton produk intermedit nikel hidroksida, 150.000 ton baterai kristal nikel sulfat, 20.000 ton baterai kristal sulfat kobalt, dan 30.000 ton baterai kristal sulfat mangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper