JAKARTA: Setiap tahun ada 500.000 orang meninggal di Asean akibar penyakit kanker. Untuk mengatasi hal tersebut, akan dikaji secara khusus tentang rencana pelaksanaan penelitian bersama The Burden of Cancer and It's Economic and Social Impacts in Asean Communities. "Untuk Indonesia nanti akan dimotori oleh para akademisi dari berbagai universitas," kata Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, hari ini. Tjandra saat ini berada di Singapura mengikuti pertemuan The Socio-Economic Burden of Cancer in Asean, yang diselenggarakan oleh Asean Foundation. Dia mengatakan menurut data Sekjen Thea Association of Southeast Asian Nations (Asean), dari 600 juta penduduk di 0 negara kawasan ini setiap tahun 500.000 diantaranya meninggal akibat kanker. Asean Foundation, katanya, adalah lembaga yang didirikan pada 15 Desember 1977, yang dibentuk dengan mandat untuk mendukung Asean community building. Antara lain untuk meningkatkan pemahaman tentang identitas kawasan, interaksi langsung antar manusia, meningkatkan kerja sama antar sektor bisnis, masyarakat madani, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, juga membantu pemahaman disparitas sosio ekonomi dalam kawasan ini, melalui aktifitas pengembangan sumber daya manusia. Dia menuturkan kanker merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Asean "Pada pertemuan ini, selain dibahas berbagai aspek penyakit kanker, juga dikaji secara khusus tentang rencana pelaksanaan penelitian bersama The Burden of Cancer and It's Economic and Social Impacts in Asean Communities," ujarnya. Penelitian tersebut akan bertolak dari sistem registrasi kanker, a.l kemungkinan memperkuat sistem yang sudah ada, dan menilai aspek sosio ekonomi dari penyakit ini. Proyek penelitian ini ditunjang oleh Asean Foundation dan Roche International. Tjandra memaparkan pada dasarnya penanggulangan kanker dapat meliputi 3 fase penting. Yaitu pencegahan primer. Dari sudut sel yg akan menjadi kanker, fase 1 ini masih tahap awal, disebut initiated cell. Pada fase ini yang perlu ditanggulangi adalah faktor risiko, seperti kebiasaan merokok, makanan yang mengandung karsinogen dan infeksi tertentu. Yang perlu dilakukan di fase 1 ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat, misalnya untuk berhenti merokok, dan lainnya. Fase kedua adalah pencegahan sekunder. Dari sudut sel yang akan menjadi kanker, fase 2 ini sudah terjadi sel pra kanker, yang merupakan perkembangan dari initiated cell, yang terus berkembang karena pencegahan primer tidak berhasil. Pada fase ini yang berperan adalah skrining untuk menemukan kanker dalam keadaan sedini mungkin. Yang perlu dilakukan di fase 2 ini adalah menyediakan sarana skrining dan juga meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mau menjalani skrining ini. Sementara fase 3, sudah terjadi kanker. Untuk di fase ini maka pengobatan untuk menyembuhkan atau upaya paliatif, merupakan modalitas penting. "Kegiatannya dapat berupa pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan pendekatan biomolekuler," ujarnya.
Setahun, kanker bunuh 500.000 warga Asean
JAKARTA: Setiap tahun ada 500.000 orang meninggal di Asean akibar penyakit kanker. Untuk mengatasi hal tersebut, akan dikaji secara khusus tentang rencana pelaksanaan penelitian bersama The Burden of Cancer and It's Economic and Social Impacts in Asean Communities. Untuk Indonesia nanti akan dimotori oleh para akademisi dari berbagai universitas, kata Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

11 jam yang lalu
Warga Garut Tolak Rencana Reaktivasi Jalur KA Cikajang-Garut

12 jam yang lalu
Koperasi Merah Putih Prabowo Siap Tumbuh di 10 Desa Cirebon

13 jam yang lalu
PLTB Masuk Cirebon, Pemda Siapkan Strategi Sosial-Ekonomi
13 jam yang lalu
Harga Gabah di Cirebon Masih di Bawah HPP, Petani Menjerit
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
