Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag: Pendidikan Zaytun tidak terkait NII

Oleh Irsad Sati

Oleh Irsad Sati JAKARTA: Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia sepakat system dan kurikulum pendidikan di pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jabar tidak terkait dengan ideologi NII seperti yang dihebohkan banyak pihak belakangan ini. Menag Suryadharma Ali mengatakan tidak ada persoalan terhadap system pendidikan di Al-Zaytun karena masih dijalankan sesuai dengan system pendidikan nasional. "Dari sisi pendidikan baik MUI maupun Kemenag, hasilnya sama. Tidak ada keterkaitan lembaga pendidikan al zaytun dengan NII. Tetapi bagi MUI perbedaannya itu pada kepemimpinan, yaitu ada keterkaitan sejumlah pemimpin yang mengelola Al- Zaytun dengan NII," katanya di Istana Presiden, hari ini. Menag mengatakan pihaknya mengunjungi pesantren megah itu baru-baru ini untuk mencari fakta dan penjelasan langsung kepada pihak pengurus pesantren terkait dengan tuduhan ideologi pengajaran di pesantren itu yang mengembangkan gerakan NII. Dalam kesemapatan itu, lanjutnya, penjelasan dari pengurus pesantren, termasuk dari Panji Gumilang sudah jelas tidak ada kaitannya dengan gerakan NII. "Setelah melihat secara fisik, sulit mengatakan ada keterkaitan dengan NII. Fisik bangunan, administrasi mereka, manajemen mereka yang modern, pengelolaan pondok pesantren dari aspek ekonominya juga modern. Kemudian melihat dari apresiasinya terhadap musik juga begitu." Menurut Menag, masyarakat tidak perlu merisaukan adanya struktur organisasi NII yang dikembangkan di pondok pesantren itu karena kenyataannya hal itu tidak ada sama sekali. Dalam hal ini, lanjutnya, rumor yang menyebutkan di Zaytun ada struktur presiden hingga menteri tidak lebih dari penamaan dalam organisasi sekolah, seperti yang juga ada pada lembaga pendidikan lain yang menyebut pimpinan pelajarnya dengan presiden. "Yang dimaksudkan presiden itu adalah Presiden mahasiswa semacam dewan mahasiswa sama dengan ada presiden Partai. PPP dulu juga pernah, PKS juga. Selama dia tidak menyatakan sebagai presiden negara islam indonesia. Kalau itu boleh kita risau,"katanya lagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper