Telkomsel Jabar genjot akuisisi pelanggan

BANDUNG(bisnis-jabar.com): Telkomsel Regional Jawa Barat kian menggenjot program akuisisi pelanggan swinger di wilayahnya untuk mempertahankan posisi sebagai operator nomor satu di provinsi itu. Erick Noviantoro, General Manager Sales & Customer Sales Telkomsel Regional Jawa Barat mengungkapkan perpindahan pelanggan dari operator pesaing ke Telkomsel selama ini cukup tinggi. “Pada kuartal pertama tahun ini saja, pelanggan swinger mencapai 30% dari total pelanggan baru yang masuk ke customer base kami,” jelasnya di sela-sela syukuran 100 juta pelanggan Telkomsel, akhir pekan lalu di Bandung. Dia menjelaskan, tahun ini perusahaannya berniat menambah pelanggan baru sedikitnya dua juta nomor, sehingga total customer base di Jabar pada akhir 2011 menjadi 12 juta nomor. “Banyak pengguna operator lain yang tersasar oleh Telkomsel, karena dulu yang menjadi sasaran pasar kami adalah pengguna baru, bukan pengguna eksisting. Namun ternyata jumlah swinger ini di luar prediksi,” jelasnya. Menurut dia, saat ini pengguna layanan telekomunikasi mencari kenyamanan dalam berkomunikasi, yang didukung oleh layanan prima melalui jangkauan jaringan yang luas. Dalam hal ini, lanjutnya, Telkomsel mampu memberikannya, sehingga tidak heran banyak pelanggan dari operator pesaing yang berpindah ke Telkomsel. “Tak hanya layanan prima, kami juga menawarkan experience kepada pelanggan, dan ini adalah strategi kami, sekaligus juga tantangan berat bagi Telkomsel,” ujarnya. Menurut dia, alasan perpindahan pelanggan tersebut juga dipengaruhi oleh experience yang didominasi pengguna anak muda. Secara keseluruhan, Erick mengatakan, kinerja Telkomsel Jabar pada kuartal I 2011 ini cukup menggembirakan. Hal itu ditandai dengan adanya empat kecamatan yang diakuisisi oleh Telkomsel. “Kecamatan yang kami akusisi pada kuartal I sebagian besar berada di kawasan Jabar bagian selatan. Berikutnya pada kuartal II hingga IV, kami targetkan 100% kecamatan bisa kami rebut,” paparnya. Dia mengakui, selama ada kompetisi, tidak semua wilayah/kecamatan dikuasai oleh Telkomsel sebagai market leader. Namun, lanjutnya, perusahaannya mulai serius meningkatkan performa di daerah yang sales-nya lemah. “Di daerah-daerah tertentu, ada operator lain yang justru menutup kantor pelayanannya, seperti di Jatibarang dan Pangandaran. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk tumbuh di wilayah itu,” katanya. Untuk meningkatkan pelayanan prima, pada 2011 ini Telkomsel akan menambah jumlah menara base tranceiver station (BTS) hingga mencapai 4.000 menara, dari total menara eksisting berjumlah 2.700 buah. “1.000 menara hingga 1.100 menara di antaranya merupakan Node B [menara BTS untuk layanan 3G],” katanya. (Roberto Purba)