Oleh Algoth Putranto JAKARTA: Insiden penembakan di sekitar areal penambangan emas terbesar di dunia tersebut sudah berkali terjadi dengan hasil akhir tuduhan diarahkan petugas pemerintah Indonesia terhadap Organisasi Papua Merdeka. Bisnis mencatat sebelum penembakan tahun ini, pada akhir Januari 2010, dua bis karyawan Freeport ditembak dan mengakibatkan tujuh karyawan lokal dan satu karyawan ekspatriat Australia terluka Pada 2009 terjadi tiga kali insiden berturut pada 11 Juli, 12 Juli dan dan 15 Juli. Pada insiden 15 Juli dua petugas Brigade Mobil luka berat sementara seorang warga Australia asal Melbourne, Drew Grant tewas. Insiden yang paling menggegerkan terjadi pada 2002 yang menewaskan dua guru sekolah asal Amerika dan seorang guru Indonesia. Sementara delapan guru AS luka-luka. Seperti dikutip dari Washington Post dalam laporan diklasifikasikan yang disampaikan kepada Kongres oleh CIA dan FBI menyatakan TNI berada di balik serangan itu. Mengutip Matthew P. Daley, asisten wakil sekretaris negara untuk Asia Timur dan Pasifik, Washington Post menyebutkan kekerasan terjadi setelah Freeport berencana memotong pasukan keamanan. The Washington Post juga melaporkan pada 2003 bahwa FBI sedang menyelidiki kemungkinan serangan itu dirancang untuk membuat meningkatkan pembayaran Freeport kepada TNI. Seperti dikutip dari minesandcommunities.org dalam laporan Securities and Exchange Comission (SEC), Freeport-McMoran Copper et Gold Inc disebutkan membayar sedikitnya US$4,7 juta untuk jsa pengamanan yang dilakukan TNI sedangkan pada 2002 membayar US$5,6 juta. Sedikitnya 2.300 personil dipekerjakan untuk mengamankan wilayah operasional Freeport Indonesia. Kasus penembakan rombongan guru tahun 2002 terus menjadi misteri setelah pada 2006, seperti ditulis New York Times, menyatakan Anthonius Wamang, tersangka penembakan tersebut menyatakan mendapatkan peluru dari pejabat tentara senior Indonesia. (MSU)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
