Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perikanan Budi Daya, Motor Baru Ekonomi NTB

Rencananya, area budi daya rumput laut seluas 100 hektare di perairan Teluk Ekas, jika terealisasi ini akan menjadi kawasan budi daya terluas di Nusa Tenggara.
Rumput laut./Istimewa
Rumput laut./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Sentral rumput laut di kawasan Teluk Ekas, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bakal diresmikan akhir Februari oleh Presiden Joko Widodo diyakini bakal mendongkrak performa ekspor wilayah ini. Pasalnya, fasilitas itu bukan hanya meningkatkan produksi rumput laut, tetapi sekaligus membuka peluang anyar penghiliran rumput laut di Indonesia.

Rencananya, area budi daya rumput laut seluas 100 hektare di perairan Teluk Ekas, jika terealisasi ini akan menjadi kawasan budi daya terluas di Nusa Tenggara. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim menjelaskan pengembangan budi daya rumput laut merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk memacu hilirisasi rumput laut di kawasan. Ada tiga daerah yang ditarget pemerintah salah satunya kawasan Teluk Ekas yang memang budi daya rumput laut sudah berjalan sejak lama, yang dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat.

Melalui intervensi pemerintah dan investor, ditargetkan nelayan setempat tidak lagi menjual rumput laut mentah, melainkan diproses menjadi satu produk baru kemudian dijual ke luar daerah maupun diekspor ke luar negeri.

“Pemerintah dalam hal ini Kemenko Marvest yang membawa investor yang memang sudah berpengalaman dalam pengolahan rumput laut, salh satu perusahaan asing yang sudah beroperasi di Bali, dan siap membuka industri pengolahan rumput laut di Teluk Ekas dengan skala yang lebih besar dari investasi mereka sebelumnya di Bali,” jelas Muslim saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (20/2/2024).

Perusahaan tersebut sudah memiliki pasar ekspor yang jelas, sehingga arah hilirisasi rumput laut sudah jelas. Investor juga akan melibatkan para pembudidaya yang sudah berjalan, sekaligus membuka peluang bagi nelayan lainnya yang ingin bergabung sebagai mitra.

Muslim menyebut dampak investasi akan sangat luas bagi masyarakat Lombok Timur, karena pembukaan industri baru akan menyerap banyak lapangan kerja, walaupun dia tidak menyebutkan secara spesifik seberapa besar potensi serapan tenaga kerja.

Jika terealisasi, program ini bisa berperan penting dalam menggenjot ekspor produk non tambang NTB, selama ini porsi ekspor NTB 98% dari komoditas tambang, ekspor produk non tambang hanya 2%, bahkan sering kurang dari 2% dalam catatan ekspor per bulan. Seperti yang dicatat BPS nilai ekspor komoditas tambang US$181,82 juta atau 98,43% dari keseluruhan nilai ekspor.

Pengamat Ekonomi Universitas Mataram, Firmansyah menjelaskan langkah pemerintah untuk melakukan hilirisasi rumput laut sudah sangat tepat, karena rumput laut memiliki pohon industri yang cukup banyak.

“Saya sependapat sekali jika rumput laut ini dijadikan produk unggulan yang akan mentrigger pertumbuhan ekonomi di NTB, kalau 100 hektare ini digarap dengan serius maka tidak menutup kemungkinan perekonomian NTB akan terdongkrak,” ujar Firmansyah.

Firmansyah menjelaskan rumput laut bisa diolah menjadi berbagai macam produk seperti produk makanan dan produk lainnya yang bisa memberi nilai tambah yang bagus bagi daerah. Yang perlu dipastikan oleh pemerintah menurut Firman, kesiapan dari tingkat hulu hingga hilir, terutama kesiapan sumber daya manusia yang akan memproses program. Kemudian yang harus dipastikan adalah pasar yang akan menyerap produk yang sudah diolah tersebut, agar rantai industri berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.

Menurutnya, perlu sinergitas antara organisasi pemerintah daerah yang berwenang di tingkat hulu hingga di tingkat hilir, sehingga program ini bisa berjalan dengan baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper