Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Proyeksikan Kunjungan Wisman ke Bali Mencapai 5,23 Juta Orang

Kunjungan wisman berdampak ke pertumbuhan ekonomi Bali yang pertumbuhannya melampaui pertumbuhan nasional.
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali./JIBI-Rachman
Wisatawan menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Kuta, Bali./JIBI-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia memproyeksikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada 2023 mencapai 5,25 juta orang. Proyeksi tersebut seiring semakin naiknya angka kunjungan wisman ke Bali yang hingga Oktober 2023 kunjungan sudah mencapai 4,4 juta orang.

Merujuk data BPS, kunjungan wisman ke Bali dari Januari - September 2023 ini terbesar dari Australia dengan 973.961 kunjungan, kemudian India 324.448 kunjungan, China 204.389 kunjungan dan Inggris 198.552 kunjungan. Angka kunjungan ini sudah melampaui kunjungan wisman 2022 yang tercatat 2,16 juta.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, R Erwin Soeriadimadja menjelaskan, meningkatnya kunjungan wisman berdampak ke pertumbuhan ekonomi Bali yang pertumbuhannya melampaui pertumbuhan nasional. Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal III/2023 tercatat 5,3%. Menurut Erwin pertumbuhan ini tidak lepas dari peran strategis sektor pariwisata. “Pertumbuhan ekonomi Bali tidak lepas dari sektor pariwisata yang berkontribusi 54,64% terhadap perekonomian Bali,” jelas Erwin pada Selasa (7/11/2023).

Angka kunjungan yang tinggi ini menurut Erwin harus diselaraskan dengan pemerataan kunjungan wisatawan agar tidak hanya terpusat di kawasan tertentu yang sudah populer. Upaya pemerataan kunjungan dan peningkatan kualitas pariwisata dilakukan Bank Indonesia melalui pengembangan desa wisata.

Bank Indonesia memfasilitasi empat desa wisata yakni Desa Taro, Desa Sudaji, Desa Pemuteran dan Desa Tampaksiring, untuk berkolaborasi dengan Perhimpunan Restoran dan Hotel Indonesia (PHRI) Bali dalam pengembangan destinasi dan mendatangkan wisatawan ke desa wisata. Menurut Erwin empat desa wisata memiliki keunikan dan kelebihan masing – masing yang bisa menarik kunjungan, seperti Desa Tampaksiring dan Taro yang kuat dengan budaya dan spiritual Bali.

Jika desa wisata berkembang, Erwin menyebut akan terjadi pemerataan pembangunan di desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu melakukan urbanisasi untuk mencari pekerjaan. “Pengembangan desa wisata ini merupakan upaya kami dalam mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas, sehingga masyarakat desa bisa bekerja di desa tanpa harus ke Kota,” ujar Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper