Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Lelang di NTB Rp5,69 Miliar

KPKNL Mataram dan Bima menghasilkan pokok lelang senilai Rp14,69 miliar, dari pokok lelang tersebut diperoleh bea lelang Rp1,51 miliar.
Ilustrasi lelang./Freepik
Ilustrasi lelang./Freepik

Bisnis.com, DENPASAR – Serapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari lelang barang negara dan pengelolaan aset kekayaan negara di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Mei 2023 Rp5,69 miliar.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Bali Nusa Tenggara mencatat perolehan PNBP di NTB bersumber dari lelang yang dilaksanakan KPKNL Mataram dan Bima, dua KPKNL ini menghasilkan pokok lelang senilai Rp14,69 miliar, dari pokok lelang tersebut diperoleh bea lelang Rp1,51 miliar.

Selain dari lelang KPKNL Mataram dan KPKNL Bima telah melaksanakan pengurusan piutang negara hingga mengurangi outstanding yang selama ini tidak tertagih sebesar Rp1,260 miliar agar aset lebih lancar dan nilai totalnya dalam LKPP lebih akurat. PNBP pun dihasilkan dari biaya administrasi pengurusan piutang negara sejumlah Rp42,89 juta. Pelaksanaan crash program keringanan hutang masih akan terus diimplementasikan sampai Desember 2023, yang telah sangat membantu UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Bali Nusa Tenggara, Dwi Wahyudi menjelaskan realisasi PNBP kekayaan negara di wilayah NTB lebih rendah dibandingkan wilayah Bali dengan perolehan Rp13,85 miliar, namun lebih tinggi dibandingkan wilayah NTT dengan perolehan Rp5,71 miliar.

Dwi menargetkan penerimaan PNBP dari pengelolaan barang milik negara terus meningkat di NTB“Peningkatan PNBP diharapkan bersumber dari pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), yang menandakan kemampuan aset untuk menghasilkan, Sedangkan PNBP yang bersumber dari biaya administrasi pengurusan piutang negara secara bertahap diharapkan akan menurun, yang berarti bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk membayar kewajibannya kepada Negara telah meningkat,” jelas Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper