Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Camping Ground Mulai Semarak di Kaki Gunung Rinjani

Bisnis.com, MATARAM—Bisnis penyewaan lokasi berkemah atau camping ground semakin semarak di destinasi pariwisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Salah satu lokasi berkemah di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.bisnis/harian noris saputra
Salah satu lokasi berkemah di daerah Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.bisnis/harian noris saputra

Bisnis.com, MATARAM—Bisnis penyewaan lokasi berkemah atau camping ground semakin semarak di destinasi pariwisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. 

Abdul Rozak pemilik usaha camping ground Bale Oma menjelaskan maraknya bisnis yang lekat dengan alam tersebut, mulai menggeliat sejak 2019 silam. Dimulai oleh sejumlah pelaku pariwisata di kaki Gunung Rinjani berlomba mendirikan usaha yang menyuguhkan bonus pemandangan salah satu gunung tertinggi di NTB tersebut.

"Kami mulai mengembangkan camping ground sejak 2019 karena melihat peluang yang besar," jelas Rozak kepada Bisnis pada Senin (17/5/2021).

Tarif menginap per malam di lokasi camping ground bervariasi, mulai dari Rp150.000 hingga Rp200.000  dengan fasilitas yang diberikan berupa tenda, sleeping bag, alas, makan pagi hingga api unggun. Rozak menjelaskan pasar terbesar kegiatan berkemah di Sembalun didominasi oleh wisawatan domestik terutama dari kota Mataram.

“Sebanyak 80 persen yang datang menginap di camping ground wisatawan lokal dari Mataram, baik itu keluarga maupun kelompok," ujarnya.

Kelebihan menginap di alam terbuka, menurutnya, bisa lebih menikmati alam. Selain itu, menjadi edukasi terhadap alam bagi anak-anak kota yang saat ini lebih banyak beraktivitas dengan gadget dan di dalam ruangan.

"Camping ground membuat wisatawan lebih dekat dengan alam dan bagus untuk pengenalan alam bagi anak," jelas Rozak.

Setiap akhir pekan  lokasi berkemah di Sembalun selalu ramai dengan wisatawan yang menginap untuk menikmati akhir pekan. Omset setiap bulan yang bisa didapatkan mencapai Rp5 juta per bulan.

"Omset kami bisa mencapai Rp5 juta per bulan dengan 10 tenda, satu tenda diisi oleh dua tamu," jelas Rozak.

Puluhan lokasi berkemah sudah berkembang di Sembalun. Salah satu contohnya di Desa Sajang, terdapat sekitar 7 lokasi camping ground dan berpotensi bertambah kedepannya. Sandi, pengusaha camping ground lainnya menjelaskan potensi bisnis ini masih bisa berkembang karena semakin dikenalnya Sembalun sebagai destinasi wisata unggulan.

"Tiap bulan tamu kami bisa mencapai seratus orang, baik keluarga maupun grub, bisnis camping ground masih memiliki potensi besar kedepan," ujar Sandi.

Penginapan lokasi berkemah cocok dengan konsep wisata alam yang dikembangkan di Sembalun seperti yang dikemukanan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Lombok Timur Muksin yang menjelaskan jika konsep wisata di sembalun harus ramah terhadap alam, sehingga hotel atau penginapan tidak bertumpu pada pembangunan hotel berbintang.

"Untuk Sembalun konsep pariwisata yang dikembangkan harus berbasis pada alam atau lingkungan," jelas Muksin kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper