Bisnis.com, DENPASAR — Peserta BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan Bangli, tercatat paling rendah di antara beberapa daerah di Bali Timur.
Sekitar 3.281 tenaga kerja dari 327 Perusahaan yang telah terlibat dalam BP Jamsostek. Sementara kepesertaan Cabang Gianyar (Bali Timur) keseluruhannya berjumlah 103.225 tenaga kerja yang tersebar dari berbagai Kabupaten.
I Gede Wayan Suntawinajaya Kabid Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mengatakan faktor rendahnya kepesertaan dipicu bidang usaha dan bidang pekerjaannya tidak terlalu banyak di Bangli.
"Juga di wilayah Bali Timur banyak bergerak di UMKM. Untuk di Bangli memang sedikit rendah, dari Pemda juga belum banyak. Tapi kita sementara sinergi juga dengan beberapa Pemda terutama di Bangli bahwa kita bisa meningkatkan jumlah peserta di Kabupaten Bangli," kata Suntawinajaya, Senin (23/12/2019).
Untuk Peserta BP Jamsostek Penerima Upah (PU) di Bali Timur kata dia sekitar 50.000 orang, dengan jumlah perusahaan pemberi kerja sekitar 2.000 perusahaan. Sementara Peserta yang Bukan Penerima Upah (BPU) sekitar 20.000 orang.
"Sedangkan yang milenial ada 10.000 orang yang kebanyakan BPU seperti freelance. Kami berencana menargetkan peserta pada 2020 sebanyak 113.523 tenaga kerja," katanya.
Baca Juga
Adapun iuran kepesertaan BP Jamsostek di Bali Timur terkumpul Rp120 miliar, kurang dari target Rp128 miliar.
Deputi Direktur BP Jamsostek Bali Nusa Tenggara Papua (Banuspa) Deny Yusyulian mengatakan, potensi warga negara yang bisa menjadi kepesertaan BP Jamsostek sangat besar.
Dia mencontohkan di Bali itu ada 2 juta orang berdasar data Badan Pusat Statistik. Sementara yang saat ini terdaftar hanya 300.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel