Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman menuturkan pada dasarnya pemerintah tak mematok target spesifik untuk penjualan cash waqf linked sukuk (CWLS) karena merupakan instrumen sosial dan kehadirannya masih sangat baru.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran cash waqf linked sukuk (CWLS) seri SWR002 mulai 9 April hingga 3 Juni 2021 mendatang.
Sebagai perbandingan, seri SWR001 yang ditawarkan pada kuartal terakhir tahun lalu mampu menjaring 1.041 waqif (pembeli) dengan total pemesanan Rp14,91 miliar.
Pemerintah di tahun ini kembali menerbitkan cash waqf linked sukuk (CWLS) dengan seri yang ditawarkan SWR002 sebagai wahana pengelolaan dan penyaluran wakaf uang.
Masa penawaran umum atas kedua surat utang itu akan dilakukan pada 12 April 2021, tanggal penjatahan 13 April 2021, dan tanggal distribusi pada 14 April 2021
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa total emisi obligasi dan sukuk itu terdiri atas 21 emisi dari 17 emiten.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 6 April 2021, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang kuartal I/2021 mencapai 19 emisi dengan nilai Rp20,58 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, lelang tersebut dilakukan untuk seri PBS027, PBS017, PBS029 , PBS004 dan PBS028 melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 6 April 2021, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang kuartal I/2021 mencapai 19 emisi dengan nilai Rp20,58 triliun.
Penawaran masuk untuk keenam seri tersebut mencapai Rp14,59 triliun. Jumlah tersebut kembali turun dibandingkan penawaran masuk pada lelang sukuk sebelumnya yang mencapai Rp17,16 triliun.