Kelanjutan proyek Blok Sakakemang oleh Repsol masih belum menemukan titik terang, mengingat belum adanya keputusan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kelanjutan proyek Blok Sakakemang masih terkatung-katung lantaran pembahasan pemerintah soal kelayakan harga gas dari blok tersebut masih berlarut-larut.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya optimistis proyek tersebut masih bisa terus berjalan meski terdapat masalah keekonomian proyek karena adanya penurunan harga gas.
Pemerintah bersikeras harga gas bumi tertentu di titik serah pengguna gas bumi ditetapkan sebesar US$ 6 per MMBTU. Namun, harga itu dinilai tidak masuk dalam nilai keekonomian operator, salah satunya Repsol di Blok Sakakemang.