Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan bahwa perseroan akan fokus untuk menjaga protokol kesehatan terkait Covid-19 sehingga dapat menjaga proses konstruksi proyek dan operasional berjalan lancar.
Dalam draf RUPTL 2021—2030, asumsi pertumbuhan konsumsi listrik selama 10 tahun ke depan dipatok pada kisaran 4,9 persen lebih rendah daripada asumsi sebelumnya 6,9 persen.
Pandemi Covid-19 telah menekan konsumsi listrik sepanjang tahun lalu. Saat ini, pemerintah dan PT PLN (Persero) bersikap realistis dan bersiap memangkas rencana tambahan kapasitas pembangkit listrik.
Keberadaan PLTU ini menjadi andalan karena dinilai mampu menekan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik. Ini akan berimbas pada harga jual listrik kepada pelanggan yang lebih murah.
Co-firing PLTU dengan bahan bakar biomassa adalah upaya alternatif dalam mengurangi pemakaian batu bara dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan pentingnya pemasangan teknologi ultra super-critical (USC) pada PLTU berkapasitas besar.
Anggapan yang menyebut bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, dinilai banyak kalangan tidak lagi relevan.