Kinerja keuangan perseroan tahun lalu berhasil didukung kenaikan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Kenaikan tersebut diperkirakan berlanjut tahun ini.
Analis Goldman Sachs, Damien Courvalin dalam risetnya menyatakan reli harga minyak akan terjadi lebih cepat dan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Analis menilai saat ini tidak ada penambahan produksi minyak dari negara-negara non anggota OPEC+. Hal ini berpotensi menciptakan kekurangan pasokan minyak sebesar 900 ribu barel per hari pada tahun ini.
Morgan Stanley menilai pasar minyak pada kuartal I/2021 merupakan yang paling ketat sejak tahun lalu. Pasar diperkirakan mengalami kekurangan pasokan hingga 2,8 juta barel per hari.
Harga minyak dunia WTI melonjak hingga tembus US$61,49 per barel atau naik hampir 4 persen. Sejumlah investor tampak memburu saham-saham migas karena kenaikan harga minyak dinilai bisa berdampak positif terhadap kinerja emiten.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (23/2/2021), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat naik mendekati level US$63, yakni ke level US$62,74 per barel di New York Mercantile Exchange.
Peningkatan harga jual crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah asal Riau terus berlanjut pada pekan ini, menyusul menguatnya harga minyak mentah di bursa berjangka di Malaysia.