Bisnis, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan memproyeksikan kenaikan klaim hingga empat kali lipat pada tahun depan, seiring peningkatan kualitas layanan dan adanya program jaminan kehilangan pekerjaan atau JKP.
BPJS Ketenagakerjaan mengklaim memiliki kemampuan layanan sekitar 2,5 juta klaim dalam satu tahun. Pengembangan kualitas layanan yang terus dilakukan pun menurutnya akan memengaruhi lonjakan jumlah klaim.
Tekanan di pasar disebabkan isu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksa dana. Namun, kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk memborong saham.
Presiden perlu mempercepat pembentukan segmen peserta penerima bantuan iuran atau PBI di BPJS Ketenagakerjaan agar kalangan pekerja informal dapat turut terlindungi di tengah ancaman pandemi dan tekanan ekonomi.
Pembentukan segmen PBI masih luput dari arahan presiden kepada para menteri dan jajarannya. Padahal, keberadaan PBI di BPJS Ketenagakerjaan sudah diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Pemerintah Kabupaten Bengkalis meminta kepada semua pihak pemberi kerja, agar melindungi para pekerjanya dengan program proteksi yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek.
Selain itu, ada juga berita mengenai syarat modal bank digital di negara lain, 3 unicorn baru yang akan lahir akibat digitalisasi di kota kecil, dan saran bagi emiten yang sahamnya dimiliki BPJS Ketenagakerjaan.
